- AF Arabic Newsletter
- Posts
- AF Arabic Newsletter - Dars #15
AF Arabic Newsletter - Dars #15
Isim tak bertanwin (part 1)
An Nahwu
Pernah dibahas pada Dars #12 bahwa di sana ada isim yang tidak menerima tanwin walaupun akhirannya bukan bacaan panjang.
Isim itu dinamakan...
Isim ghairu munsharif.
Lalu apa saja kriteria isim yang tidak boleh ditanwin tersebut?
Mari kita bahas..!
***
Isim ghairu munsharif ada 12 macam:
1. Shighoh muntahal jumu' (صِيْغَةُ مُنْتَهَى الْجُمُوْعِ)
Yaitu suatu bentuk jamak yang dibaca dengan dengan wazan مَفَاعِلُ ataupun مَفَاعِيْلُ. Yaitu huruf pertama fathah, huruf kedua fathah panjang, huruf ketiga kasrah baik kasrah pendek ataupun panjang.
Contoh:
Kata دَنَانِيْرُ yang merupakan jamak dari دِيْنَارٌ, kemudian مَسَاجِدُ yang merupakan jamak dari مَسْجِدٌ maka tidak boleh ditanwin pada huruf terakhirnya.
2. Isim yang berakhiran alif maqshurah (alif bengkok seperti huruf ي tapi tanpa titik) dan menunjukkan pelakunya adalah muannats (wanita).
Isim ini biasanya berwazan فُعْلَى
Contoh: حُبْلَى، كُبْرَى
3. Isim yang berakhiran hamzah dan sebelumnya ada alif mamdudah (alif lurus).
Isim ini biasanya berwazan فَعْلَاءُ ataupun فُعَلَاءُ
Contoh: صَفْرَاءُ، سَوْدَاءُ ،شُعَرَاءُ