AF Arabic Newsletter - Dars #3

Inti susunan kalimat dalam Nahwu

“Fokus pada 1 hal adalah jalan menuju kecepatan pemahaman”

~Th_AF

An Nahwu

Catatan berikutnya (terakhir) tentang istilah paling dasar dalam nahwu yang harus dipahami... 

Dan ini sekaligus sebagai Inti dari intinya susunan kalimat dalam nahwu (dan tak ada susunan lain)... 

Memahaminya dengan baik merupakan langkah terdasar untuk mendapat -biidznillah- kemudahan memahami bahasa arab... 

Apa itu? 

Ini dia: 

3. Kalimat (الْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةَ) 

Yaitu susunan (dua kata/lebih) yang memberikan faedah (pemahaman) yang sempurna. 

Dinamakan juga dengan Kalam (كَلَامٌ). 

Dalam pembelajaran...Jumlah Mufidah sering disebut dengan Jumlah saja. 

Dalam Nahwu... 

Kalimat/Jumlah HANYA ada 2 macam: 

1. Jumlah Ismiyyah (جُمْلَةٌ اسْمِيَّةٌ) 

Yaitu suatu kalimat yang kata pertamanya berupa isim/kata benda. 

Contoh: أَحْمَدُ مَرِيْضٌ (Ahmad sakit), الْوَلَدُ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ (Anak tsb sedang membaca al Quran) 

Dua kalimat di atas diawali dengan kata أَحْمَدُ dan الْوَلَدُ yang mana keduanya merupakan isim/kata benda. 

2. Jumlah Fi'liyyah (جُمْلَةٌ فِعْلِيَّةٌ) 

Yaitu suatu kalimat yang kata pertamanya berupa fi'il/kata kerja. 

Contoh: مَرِضَ أَحْمَدُ (Ahmad telah sakit), يَقْرَأُ الْوَلَدُ الْقُرْآنَ (Anak tsb sedang membaca al Quran). 

Dua kalimat di atas diawali dengan kata مَرِضَ dan يَقْرَأُ yang mana keduanya merupakan fi'il/kata kerja.